Seminar Kewirausahaan

5 Kemampuan Ideal Sales Person Tangguh - SMKN 3 Banjarmasin

Seminar Kewirausahaan

5 Kemampuan Ideal Sales Person Tangguh - SMKN 3 Banjarmasin.

Seminar Kewirausahaan

5 Kemampuan Ideal Sales Person Tangguh - SMKN 3 Banjarmasin

Seminar Kewirausahaan

5 Kemampuan Ideal Sales Person Tangguh - SMKN 3 Banjarmasin.

Seminar Kewirausahaan

5 Kemampuan Ideal Sales Person Tangguh - SMKN 3 Banjarmasin

Buat Web Toko Online

Lirik 5 Hal, Saat Anda Butuh Pekerjaan


 
Entah apapun latar belakangnya, baik itu Anda baru lulus dari kampus, SMK maupun memang berstatus pengangguran, Anda akan melakukan segala hal demi mendapatkan kesempatan menjalani sesi wawancara kerja. Itu artinya, manfaatkan segala "jalan" untuk melamar pekerjaan.

Berikut adalah 5 sumber terbaik informasi lowongan kerja.

1. Relasi
Relasi merupakan salah satu jalan yang bisa ditempuh untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Lakukan pendekatan dengan salah seorang relasi yang bekerja di perusahaan yang Anda tuju. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan informasi posisi yang lowong, sebelum hal itu disebarluaskan melalui media massa atau portal job lainnya.

2. Perusahaan perekrutan
Kini mulai banyak bermunculan perusahaan perekrutan tenagan kerja dan tidak sedikit pula tenaga kerja memanfaatkan fasilitas tersebut. Dengan ikut serta, kita akan dimudahkan dalam mencari pekerjaan yang sesuai tanpa harus terus-menerus memperbarui informasi lowongan.

3. Akun sosial perusahaan
Untuk menjadi orang pertama yang mengetahui posisi lowong dalam sebuah perusahaan adalah terdaftar sebagai pengikut akun sosial perusahaan tersebut. Selain itu terus pantau perkembangan informasi lowongan melalui website resmi perusahaan yang Anda incar.
  
4. Perkumpulan alumni
Banyak kampus yang memiliki jalinan komunikasi yang erat antarsesama pemegang almamaternya dan biasanya membuat perkumpulan dalam dunia maya. Ini merupakan kesempatan yang baik bagi Anda untuk mencari info lowongan kerja melalui rekan sekampus.

5. Iklan koran
Koran merupakan salah satu sumber terbaik informais lowongan kerja. Banyak perusahaan yang mulai menawarkan posisi lowong melalui iklan lowongan kerja.
Tapi lebih baik lagi kalau Anda jangan hanya menunggu pekerjaan, hendaknya memulai satu usaha mandiri adalah satu keputusan bijaksana.

Sukses Adalah HAK..!
Salam

Sulaiman NH

Peluang Usaha dari Rumah


Bekerja dari rumah sungguh nyaman dan menyenangkan. Pasti anda yang sudah menikmati hasil dari usaha yang dijalankan sendiri dari rumah tak akan menyangkal hal ini. Dekat dengan keluarga, tak perlu repot kemana-mana dan penghasilan datang sendiri. Sungguh amat enak bisa memiliki kehidupan seperti ini.

Belum lagi, tidak khawatir dengan kemacetan perkotaan, tidak takut ada resiko apa-apa saat dalam perjalanan kerja, tidak risau kalau sewaktu-waktu biaya transportasi naik, dan kekhawatiran lainnya.
Itulah beberapa kenikmatan bekerja dari rumah…
Sebelum saya uraikan lebih jauh tentang Peluang Usaha dari Rumah, bisakah dibayangkan pada saat ini untuk memulai usaha tanpa harus membuat produk, tidak harus punya toko atau kios, tak perlu repot mengurus perizinan, tidak dipusingkan dengan gaji karyawan, dan tidak kuatir akan resiko bangkrut, bahkan tidak harus harus memiliki permodalan yang besar…
Awalnya saya sendiri berpikir ulang, bisakah hal tersebut diwujudkan?... tapi setelah dipikirkan dan dibuat konsep yang matang…. Mengapa tidak?... hebatnya lagi konsep ini bisa dijalankan oleh siapa saja, orang yang sudah punya pekerjaan, yang sudah punya usaha, atau bahkan anak baru lulus SMK pun bisa…
Konsep tersebut saya namakan SATU LANGKAH jadi WIRAUSAHA
-         CARA KERJA MUDAH,  bisa dijalankan siapa saja
-         DIJALANKAN dari RUMAH
-         TIDAK WAJIB memiliki PRODUK sendiri
-         Bisa Usaha ONLINE maupun OFFLINE
-         Ada PELATIHAN WIRAUSAHA gratis
-         BERMITRA dengan banyak orang
-         PENGHASILAN tak dibatasi
Buktikan, dan segera bergabung menjadi MITRA USAHA Koperasi Banua Sejahtera.
 




Sukses Adalah HAK…!
Salam

By: Sulaiman NH

Karakteristik Kewirausahaan


Wirausahawan yang unggul yang mampu menciptakan kreativi­tas dan inovasi sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang merupakan proses jangka panjang berdasarkan pengalaman dan pendidikan. Beberapa karakteristik yang melekat pada diri wirausahawan (Zimmerer, and Scarborough, 1998; Kuratko & Hoodgets, 2007) sebagai berikut:
1. Desire for responsibility
Wirausaha yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya sumberdaya yang dimiliki dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausaha yang berhasil dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung risiko usaha se­perti: risiko keuangan, risiko teknik adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan risiko.
2. Tolerance for ambiguity
Ketika kegiatan usaha dilakukan, mau-tidak mau harus berhubung­an dengan orang lain, baik dengan karyawan, pelanggan, pe­masok bahan, pemasok barang, penyalur, masyarakat, maupun aturan legal formal. Wirausaha harus mampu menjaga dan mem­pertahankan hubungan baik dengan stakeholder. Keberagaman bagi wirausaha adalah sesuatu hat yang biasa. Kemampuan un­tuk menerima keberagaman merupakan .suatu ciri khas wirausaha guna menjaga kelangsungan hidup bisnis atau perusahaan dalam jangka panjang.
3. Vision
Wirausaha yang berhasil selalu memiliki cita-cita, tujuan yang jelas kedepan yang harus dicapai secara terukur. Visi merupakan filosofi, cita-cita dan motivasi mengapa perusahaan hidup, dan wi­rausaha akan menterjemahkan ke dalam tujuan, kebijakan, ang­garan, dan prosedur kerja yang jelas. Wirausaha yang tidak jelas visi kedepan ibarat orang yang berjalan tanpa arah yang jelas, se­hingga kecenderungan untuk gagal sangat tinggi.
4. Tolerance for failurer
Usaha yang berhasil membutuhkan kerja keras, pengorbanan balk waktu biaya dan tenaga. Wirausaha yang terbiasa dengan kreativitas dan inovasi kadangkala atau bahkan sering mengalami ketidakberhasilan. Proses yang cukup panjang dalam mencapai kesuksesan tersebut akan meningkatkan kepribadian toleransi terhadap kegagalan usaha.
5. Internal locus of control
Didalam diri manusia ada kemampuan untuk mengendalikan diri yang dipengaruhi oleh internal diri sendiri. Wirausaha yang ung­gul adalah yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri dari dalam dirinya sendiri. Kerasnya tekanan kehidupan, persaingan binis, perubahan yang begitu cepat dalam dunia bisnis akan meningkatkan tekanan ke­jiwaan balk mental, maupun moral dalam kehidupan kesehari­an. Wirausaha yang mampu mengendalikan dirinya sendiri akan mampu bertahan dalam dunia bisnis yang makin komplek.
6. Continuous Improvement
Wirausaha yang berhasil selalu bersikap positif, mengangap peng­alaman sebagai sesuatu yang berharga dan melakukan perbaikan terus-menerus. Pengusaha selalu mencarihal-hal baru yang akan memberikan manfaat balk dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Wirausaha memiliki tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif yang akan membawa konsekuensi menguntungkan dimasa depan.
7. Preference for moderate risk.
Dalam kehidupan berusaha, wirausaha selalu berhadapan dengan intensitas risiko. Sifat wirausaha dalam menghadapi resiko dapat digolongkan ke dalam 3 macam sifat mengambil resiko, yaitu risk seeking (orang yang suka dengan risiko tinggi), moderat risk (orang yang memiliki sifat suka mengambil risiko sedang), dan risk averse (orang memiliki sifat suka menghidari risiko) Pada umumnya wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk memilih risiko yang moderate/sedang, di mana ketika mengambil keputusan memerlukan pertimbangan yang matang, hal ini seja­lan dengan risiko wirausaha yang apabila mengalami kegagalan di tanggung sendiri. Wirausaha akan melihat sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman pribadi yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan (Zimmerer, and Scarborough, 1998)
8. Confidence in their ability to success.
Wirausaha umumnya memiliki keyakinan yang cukup tinggi atas kemampuan diri untuk berhasil. Mereka memiliki kepercayaan yang tinggi untuk meiakukan banyak hal dengan balk dan sukses. Mereka cenderung untuk optimis terhadap peluang keberhasilan dan optimisme, biasanya berdasarkan kenyataan. Tanpa keyakin­an kepercayaan untuk sukses dan mampu menghadapi tantangan akan menurunkan semangat juang dalam melakukan bisnis.
9. Desire for immediate feedback.
Perkembangan yang begitu cepat dalam kehidupan usaha menunut wirausaha untuk cepat mengantisipasi perubahan yang terjadi agar mampu bertahan dan berkembang. Wirausaha pada umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan respon atau umpan balik terhadap suatu permasalahan. Persaingan yang begitu ketat dalam dunia usaha menuntut untuk berpikir cerdas, cepat menanggapi perubahan. Wirausaha memiliki kecenderungan untuk mengetahui sebaik apa ia bekerja dan mencari pengakuan atas prestasi secara terus-menerus.
10. High energy level
Wirausaha pada umumnya memiliki energi yang cukup tinggi dalam melakukan kegiatan usaha sejalan dengan risiko yang ia tanggung. Wirausaha memiliki semangat atau energi yang cukup tinggi dibanding kebanyakan orang. Risiko yang harus ditanggung sendiri mendorong wirausaha untuk bekerja keras dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Bergairah dan mampu menggu­nakan daya geraknya, ulet tekun dan tidak mudah putus asa.
11. Future orientation
Keuntungan usaha yang tidak pasti mendorong wirausaha selalu
melihat peluang, menghargai waktu dan berorientasi kemasa depan. Wirausaha memiliki kecenderungan melihat apa yang akan dilakukan sekarang dan besuk, tidak begitu mempersoalkan apa yang telah dilakukan kemarin. Wirausaha yang unggui selalu berusaha memprediksi perubahan dimasa depan guna meningkat­kan kinerja usaha.
12. Skill at organizing
Membangun usaha dari awal memerlukan kemampuan mengor­ganisasi sumberdaya yang dimiliki berupa sumber-sumber ekono­mi berujud maupun sumber ekonomi tak berujud untuk mendapat manfaat maksimal. Wirausaha memiliki keahlian dalam melaku­kan organisasi balk orang maupun barang. Wirausaha yang ung­gul ketika memiliki kemampuan portofolio sumberdaya yang cu­kup tinggi untuk dapat bertahan dan berkembang.
13. High Commitment
Memunculkan usaha baru membutuhkan komitmen penuh yang tinggi agar berhasil. Disiplin dalam bekerja dan pada umumnya wirausaha membenamkan diri dalam kegiatan tersebut guna ke­berhasilan cita-citanya. Scarborough, et.all (2006) mengungkap­kan step, langkah terakhir seorang wirausaha untuk meningkat­kan kreativitas pendorong kewirausahaan adalah “work, work, work,….”
14. Flexibility
Perubahan yang begitu cepat dalam dunia usaha mengharuskan wirausaha untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan apabila tetap ingin berhasil. Kemampuan beradaptasi dengan per­ubahan lingkungan merupakan modal dasar dalam berusaha, ber­tumbuh dan sukses. Fleksibilitas berhubungan dengan kolega se­perti; kemampuan menyesuaikan diri dengan perilaku wirausaha lain, kemampuan bernegosiasi dengan kolega mencerminkan kompentensi wirausaha yang unggul.

Tingkatkan Kemampuan “Mendengarkan”

Sering kali tidak Anda sadari bahwa orang-orang menjauh saat Anda sedang berbicara. Bersikap acuh saat Anda berbicara di meeting, dan presentasi ke client sering gagal. Mungkin Anda tidak menyadarinya, saat kita akan bernegoisasi dan terlalu banyak bicara, kita akan kalah. Yang harus dilakukan adalah separuh bicara separuh lagi mendengar. Jadi kenapa kita harus banyak bicara? Karena bicara jauh lebih mudah dari pada mendengarkan. Membuat kita berpikir semua berada di bawah kendali.
Saat Anda mampu untuk mendengarkan orang lain, maka hal itu akan memperkaya diri Anda selamanya. Dan ada keterampilan mendasar yang begitu penting dalam aspek kehidupan dan karir maupun bisnis, yaitu “mendengarkan”.
Berikut tips agar Anda memiliki kemampuan mendengar yang lebih baik.
Sesuaikan sikap dan cara Anda berpikir. Perhatikan setiap kata dengan seksama dan jangan langsung mengambil kesimpulan atau memotong pembicaraan orang lain. Belajar untuk menghargai dan memberi kesempatan orang lain untuk mengemukakan pendapatnya.
“Buang” beban dikepala Anda. Tidak banyak orang yang mau mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Ingatkah kapan terakhir kali Anda bisa mendengarkan dengan tenang? Yang sering kita lakukan adalah menunggu orang berhenti berbicara. Berhentilah berpikir seperti itu, dengarkanlah dengan seksama. Perhatikan gerak tubuh, bahasa, suara si pembicara. Dengan demikian Anda pun secara tidak langsung bisa mempelajari karakter si pembicara.
Reflection. Ketika giliran Anda untuk berbicara, coba untuk mengulangi apa yang tadi mereka katakan. Anda akan mengetahui apakah Anda menyimak dengan baik atau tidak.
Hilangkan ego. Hilangkan ego Anda dan bertindaklah yang sesuai. Seorang pebisnis berkata “do you want to fill your ego or your bank account?”. Mementingkan ego sudah pasti akan sangat merugikan Anda. Oleh karena itu hilangkan ego Anda untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Make yourself win. Sekali Anda bisa menjadi pendengar yang baik, maka orang lain akan menaruh kepercayaan pada Anda. Pada saat itulah komunikasi dimulai dan Anda dapat mengutarakan tujuan Anda. Jagalah komunikasi yang sudah terjalin dengan terus menjadi pendengar yang baik agar terjalin hubungan yang saling menguntungkan dalam pekerjaan maupun bisnis Anda.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More